KIMIA

KIMIA

Sabtu, 09 Juli 2011

PERUBAHAN MATERI

PRAKTIKUM II
PERUBAHAN MATERI

A.      TUJUAN
Mahasiswa mampu mengetahui tanda-tanda terjadinya perubahan materi yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia
B.      DASAR TEORI
Ilmu kimia yaitu memepelajari susunan, struktur dan sifat materi. Ilmu kimia juga mempelajari perubahan materi dan energy yang menyertai perubahan tersebut.
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Massa materi selalu tetap, tetapi berat dipengaruhi oleh gravitasi.
Sifat-sifat materi:
·         Sifat kimia: berhubungan dengan pembentukan materi baru
·         Sifat fisika: tidak berhubungan dengan pembentukan materi baru. Contoh: kerapatan, berat jenis, titik didih, titik lebur, kelarutan, bau, warna dan rasa.
Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu zat materi menjadi zat lain baik yang menjadi zat baru maupun tidak. Perubahan materi terbagi menjadi 2 macam, yaitu:
1.       Perubahan materi secara fisika atau fisis
Perubahan fifika adalah perubahan yang merubah suatu zat dalam hal bentuk, wujud, ataupun ukuran tetapi tidak merubah zat menjadi zat baru.
contoh perubahan fifis:
a.       Perubahan wujud
§  Es balok yang mencair menjadi uap bila dipanaskan
§  Kapur barus menyublim menjadi gas
b.      Perubahan bentuk
§  Gandum yang digiling menjadi tepung terigu
§  Benang diubah menjadi kain
§  Batang pohon ditebang menjadi kayu atau balok
Pada perubahan fisika dapat dikembalikan dari bentuk hasil output menjadi input.
2.       Perubahan materi secara kimia
Perubahan kimia adalah perubahan dari suatu zat atau materi yang menyebabkan terbentuknya zat baru.
Contoh perubahan kimia:
a.       Bensin biodiesel sebagai bahan bakar berubah dari air menjadi asap knalpot
b.      Proses fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan yang merubah air, sinar matahari, dan sebagainya makanan.
c.       Bom meledak yang merubah benda padat menjadi pecahan dan ledakan
d.      Membuat masakan yang mencampurkan bahan-bahan makanan sesuai resep menjadi makanan yang dapat dimakan
e.      Peragian gula
f.        Besi berkarat
Ciri-ciri dalam perubahan kimia adalah perubahan energy, warna dan terjadi gas atau endapan.
Partikel materi yaitu:
a.       Atom: partikel penyusun unsure. Contoh: Fe, Cu, Ar.
b.      Molekul: partikel penyusun senyawa yang terdiri dari logam dan non logam
c.       Ion: atom yang bermuatan listrik. Ion merupakan partikel penyusun senyawa yang terdiri dari logam dan non logam.
C.      ALAT DAN BAHAN
Alat:
·         Gelas ukur 5 mL 1 bh
·         Gelas kimia 1 bh
·         Rak tabuk reaksi 1 bh
·         Pembakar spiritus 1 bh
·         Penjepit 1 bh
·         Batang pengaduk 1 bh
·         Tabung reaksi 6 bh
·         Pipet tetes 6 bh
Bahan:
·         Lilin kecil
·         Gula pasir
·         Pita magnesium
·         Larutan asam klorida (HCl) 1 M
·         Larutan kalium iodide (KI) 0,1 M
·         Larutan Timbal (II) Nitrat 0,1 M
·         Larutan kalium kromat 0,1 M
·         Larutan NaOH 1 M
·         Larutan ammonium klorida
·         Batu pualam

DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael. 2002. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
S, Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung: ITB
Tim Kimia Dasar. 2007. Penuntun Praktikum Kimia Dasar 1. Padang: UNP
Yusuf, Liswarti. 1999. Kimia Dasar. Padang: UNP

PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM KIMIA

PRAKTIKUM I
PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM KIMIA DAN KEGUNAANNYA

A.    TUJUAN
Mahasiswa mengenal nama alat-alat praktikum kimia dan mahasiswa tahu kegunaannya masing-masing

B.     DASAR TEORI
Ilmu kimia adalah ilmu yang berlandaskan eksperimen. Oleh karena itu, laboratorium akan sangat membantu dalam mempelajari ilmu kimia. Zat kimia yang terdapat di laboratorium ada yang bersifat racun, ada yang mudah terbakar dan ada yang sangat korosif dan sebagainya. Oleh karena itu, penanganannya harus hati-hati sesuai petunjuk. Dengan demikian pemakaian alat-alat kimia dilaboratorium yang sebagian terbuat dari gelas yang mudah pecah. Dilaboratorium dibutuhkan bermacam-macam alat.
Alat-alat kimia:
1.      Gelas kimia (beaker)
Berupa gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Gelas kimia bukan merupakan alat ukur meskipun memiliki ukuran tandanya. Gelas kimia hanya digunakan sebagai wadah atau alat untuk mengambil cairan dengan colum yang tidak menuntut ketelitian tinggi. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 derajat celcius.
Fungsi:
a.       Untuk mengukur volume yang tidak memerlukan ketelitian tinggi
b.      Menampung zat kimia
c.       Memanaskan cairan
d.      Media pemanasan cairan
2.      Labu erlemeyer
Berupa gelas yang diameternya semakin keatas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL samapai 2 L.
Fungsi:
a.       Untuk menyimpan dan memanaskan larutan
b.      Menampung filtrate hasil penyaringan
c.       Menampung titran hasil proses titrasi
3.      Gelas ukur
Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastic yang tidak tahan panas. Ukuran mulai dari 10 mL sampai 2L.
Fungsi:
a.       Mengatur dan mengukur volume larutan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi dalam jumlah tertentu
4.      Pengaduk gelas
Digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan kimia pada waktu melakukan reaksi kimia. Digunakan juga untuk menolong pada waktu menuangkan/mendekantir cairan dalam proses penyaringan
5.      Botol pencuci
Bahan terbuat dari plastic. Merupakan botol tempat aquades yang digunakan untuk mencuci atau membantu pada saat pengenceran.
6.      Corong
Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastik. Digunakan untuk menolong pada saat memasukan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit, seperti botol, labu ukur, dll.
7.      Labu takar
Digunakan untuk menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses peparasi larutan. Alat ini tersedia dalam berbagai macam ukuran.
8.      Tabung reaksi
Terbuat dari gelas. Dapat dipanaskan dan digunakan untuk mereaksikan zat-zatkimia dalam jumlah sedikit.
9.      Kuvet
Bentuk serupa dngan tabung reaksi, namun ukurannya lebih kecil. Digunakan sebagai tempat sampel untuk analisis dengan spektrofotometer. Kuvet tidak boleh dipanaskan.
10.  Rak tabung reaksi
Terbuat dari kayu. Digunakan temapat meletakkan tabung reaksi
11.  Penjepit
Biasanya terbuat dari kayu. Digunakan untuk perantara mengambil benda yang panas
12.  Kawat kasa
Terbuat dari logam dan digunakan sebagai alas memanaskan alat gelas dengan alat pemanas.
13.  Spatula
Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alat bantu mengambil bahan padat atau Kristal.
14.  Gelas arloji
Digunakan untuk tempat zat yang akan ditimbang
15.  Cawan porselen
Digunakan untuk wadah suatu zat yang akan diuapkan dengan pemanasan
16.  Pipet tetes
Digunakan untuk mengambil bahan berbentuk larutan dalam jumlah kecil.
17.  Sikat
Digunakan untuk membersihkan tabung reaksi
18.  Pipet ukur
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu
19.  Pipet gondok
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada tengah pipet.
20.  Buret
Digunakan untuk titrasi.
21.  Pembakar spiritus
Kapasitas 100 mL bertutup untuk mencegah penguapan. Digunakan untuk membakar suatu zat atau memanaskan.
22.  Pengisap pipet
Digunakan untuk menghisap larutan yang akan diukur
23.  Kaki tiga
Besi yang menyangga dan digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan
24.  Neraca analisis
Digunakan untuk menimbang padatan kimia
25.  Statif
Terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan.
26.  Klem universal
Digunakan untuk menjepit Erlenmeyer, dll.
27.  Corong pisah
Digunakan untuk memisahkan larutan yang memiliki kelarutan yang berbeda. Biasanya digunakan dalam proses ekstraksi.

DAFTAR PUSTAKA
            Achmad, hiskia. 1994. Penuntun Dasar-dasar Praktikum Kimia. Jakarta: Depdikbud
            Depdikbud. 1981. Petunjuk Praktikum Ilmu Kimia. Jakarta: Depdikbud
            Gandasoebrata. 2000. Penuntun laboratorium. Jakarta: Dian Rakjat
            Tamin, Tahasmin. 1979. Kimia. Padang: Rajawali